Senin, 19 Agustus 2013

AMANAT DARI BUNDA

bundaku menitip pesan untuk  belajar yang lebih rajin lagi. gapailah impianmu,,,, bahagiakanlah ORTU mu,,,,, jangan sampai nilaimu merosot lagi,,, belajarlah yang segiat-giat@,,,,selesaikanlah tugas jika ada tugas dari sekolah,,, "YOU MUST TO BE SMART GIRL"
DIAN NOVITA PUTRI,,, MUST CHAYYO,,,,

Jumat, 05 April 2013

sedih, senang bercampur menjadi satu

Eeeeuuuuummmmmmmhhhhhh!!!! aduh hari ini aku gak tau mau bilang ap lagi sama sahabat2ku, bagaimana cara@ aku meyakinkan mereka supaya mereka percaya sama aku.semua orang itu tidak sama,,,,sikap mereka berbeda-beda, jadi kita tidak bisa menuduh orang tanpa bukti yang kuat,, tanpa saksi-saksi,,,,kita tidak bisa berlaku semena-mena,,,itu tidak baik lho.....!!!

Selasa, 26 Maret 2013

Akibat Tidur Setelah Makan





Sering dengar nasehat "Jangan langsung tidur setelah makan"? Ada yang bilang nanti cepat gendut. Dulu, nenek saya bilang, "Habis makan langsung tidur, nasi kamu naik ke dada ngerendem paru-paru. Nanti dadanya terasa panas."


Saya pikir itu hanya mitos belaka. Ternyata sains pun membenarkan apa kata nenek, tentu saja dengan jawaban yang lebih ilmiah. bahaya langsung tidur setelah perut penuh makanan, yaitu:

Rasa Panas di Dada

 
Saat tubuh tidur dan beristirahat, sebenarnya sistem pencernaan justru akan bekerja lebih keras. Langsung tidur sesudah makan bisa meningkatkan kadar asam lambung dan memicu sakit maag. Terkadang bisa juga menimbulkan rasa panas pada perut, dada, dan tenggorokan.

Berat Badan Naik

 


Makan larut malam sebelum tidur berbahaya karena membuat tubuh menumpuk lemak lebih banyak. Jadi kalau kelaparan saat terbangun tengah malam, camilan sehat seperti buah dan salad lebih disarankan untuk dikonsumsi daripada makanan seperti kue-kue, pizza, mie, atau nasi sekali pun.


Tenggorokan Terbakar



Terjadinya refluks asam. Gastroesophageal reflux diseases (GERD) atau refluks asam adalah tidak menutupnya katup antara perut dan kerongkongan. Hal ini memungkinkan asam lambung untuk menjalar ke tenggorokan dan menyebabkan sensasi tenggorokan terbakar.



Serangan Stroke
Hasil sebuah penelitian yang dilakukan University of Ioannina, Yunani, menemukan bahwa perilaku segera tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko kita mengalami serangan stroke. Penelitian yang melibatkan 500 responden orang sehat menemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
Ada dua teori yang bisa menjelaskan hasil penelitian ini. Pertama, refluks asam yang terjadi bila kita segera tidur setelah makan mungkin meningkatkan terjadinya apnea tidur atau nafas terhenti selama tidur yang bisa menyebabkan serangan stroke. Teori kedua mengemukakan, stroke bisa terjadi disebabkan oleh kerasnya kerja sistem pencernaan kita yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol yang nantinya bisa memicu terjadinya stroke.

Kapan sebaiknya kita bisa tidur setelah makan? Yang terbaik adalah 2 jam sesudahnya.

PROFILE ILMUAN MUSLIM



DAFTAR ISI



PENGANTAR PENULIS...........................Vii

BAGIAN PERTAMA

ILMUAN MUSLIM DI BIDANG FISIKA

1.IBNU AL-HAITSAM.....................................................................1

2.QUTHB AL-DIN AL-SYIRAZI.........................................................2

3.AL-FARISI...................................................................................3

4.Prof Dr.Abdussalam...................................................................4

BAGIAN KEDUA

ILMUAN MUSLIM DI BIDANG KIMIA

1.JABIR BIN HAYYAN..................................................................5

2.IZUDDIN AL-JALDAKI................................................................6

3.ABUL QASIM AL-MAJRITI.........................................................7





BAGIAN KETIGA

ILMUAN MUSLIM DI BIDANG BIOLOGI

1.AD-DAMIRI...........................................................................8

2.AL-JAHIZ...............................................................................9

3.IBNU WAFID.....................................................................10

4.ABU KHAYR.......................................................................11

5.IBNU AL-BASSAL...............................................................12

6.IBNU AL-AWWAM............................................................13

7.RASYIDUDDIN AL-SHUWARY............................................14



BAGIAN KEEMPAT

ILMUWAN MUSLIM DI BIDANG GIOGRAFI

1.IBNU MAJID.....................................................................15

2.AL IDRISI..........................................................................16

3.ABU FIDA’........................................................................17

4.AL BALKHI........................................................................18

5.HAJJI KHALIFA..................................................................19

6.YAQUT AL HAMAWI.........................................................20

7.AL ISTAKHRI.....................................................................21

8.ABU UBAYD AL BAKRI......................................................22

9.IBNU KHURRADADHBIH...................................................23



BAGIAN KELIMA

ILMUAN MUSLIM DIBIDANG SEJARAH

1.AT-THABARI......................................................................24

2.AL-MAS’UDI.......................................................................25

3. IBNU KHALLIKAN...............................................................26

4.IBNU ABI USHAYBI’AH........................................................27

5.KHAYRALLAH EFFENDI........................................................28

6.IZZUDDIN BIN AL-ATSIR......................................................29

7.IBNU KHALDUN..................................................................30

8.AL-MAQRIZI.......................................................................31

9.AL-JABARTI........................................................................32

10.IBNU QUTAYBAH.............................................................33

11.IBNU BATHUTAH.............................................................34

12.IBNU JUBAIR...................................................................35















PENGANTAR PENULIS



-Bangsa Arab Muslim banyak mempersembahkan pengabdian yang mulia, hingga menepatkan pada penelitian cahaya dan teori-teorinya. Dalam ilmu ini, terlihat kepada kita kebesaran ciptaan islam. Kalau tidak karena islam tidak akan ada ilmu segitiga seperti halnya yang kita lihat sekarang.(MARX MIREHOVE)

-Apa yang kita namakan ilmu yang berkembang di Eropa sebagai hasil jiwa baru dalam mengadakan pembahasan metode-metode baru tentang penyelidikan, observasi, pengukuran, tentang perkembangan ilmu pasti, tidak dikenal oleh bangsa Yunani. Jiwa dan metode-metode itu di perkenalkan pada dunia Eropa oleh bangsa Arab.(BRIFFAULT)Itulah sebagian dari pernyataan jujur para ilmuan Barat terhadap Islam dan para ilmuan muslim yang berperan besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern. Tak terbantahkan bahwa peradaban islam memang pernah menjadi mercusuar dunia, pada saat Eropa dirundung kegelapan pada Abad pertengahan. Diakui atau tidak, peradaban islam dengan para ilmuan besarnya berperan bangkitnya Eropa dari keterpurukan.

Tapi sayang, semua itu terbalik 180 sekarang ini. Umat Islam seolah `gagap` dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang sangat pesat sekarang ini. Generasi Islam muda sendiri banyak yang tidak tahu bahwa kemajuan ilmu pengetahuan modern yang sangat pesat dewasa ini adalah atas prakarsa `kakek moyang` mereka pada masa lampau.

Penulis berharap bahwa buku ini mampu memberikan penyadaran kepada umat islam bahwa ‘moyang’ mereka pernah menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban umat manusia,









sehingga akhirnya menggugah kembali spirit of revival umat islam untuk mengejar ketertinggalan yang dialaminya dewasa ini.







penulis



















&

BAGIAN PERTAMA

JILMUAN MUSLIM DI BIDANG FISIKAJ



Ibnu Al-haytsam

Quthb al-Din Al-Syirazi

Al-Farisi

Prof Dr.Abdussalam













1.Ibnu Al-Haytsam

Ia bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Al-Hasan bin Al-Haytsam Al-Basri Al-Misri, juga di kenal dengan nama latin Al-Hazen, Avennethar, Avenetar, atau Al-Hazen. Ibnu Al-Haitsam lahir di Basra sekitar tahun 354 H/965 M. Ibnu Al-Haytsam adalah seorang ahli matematika ulung serta ahli fisika terbaik yang paling di segani sejak abad ke-11M. Di masa hidupnya, Ibnu Al-Haytsam juga tercatat sebagai ahli fisika pertama dari kalangan Islam.

Pada tahun terakhir hidupnya, Ibnu Al-Haytsam pindah ke Mesir, dan bekerja dibawah pemerintahan khalifah fathimiah, Al-Hakim (966-1020 M). Dalam “uyumul Ariba fi Thabaqat al-attiba”, karya Ibnu Al-Haytsam mencapai 200 judul karya ilmiah. Tulisannya meliputi bidang optik, matematika, farmakologi, fisika dan filsafat.

Teori-teori optiknya jauh lebih tinggi dari apa yang dihasilkan ptolemeus, dan berpengaruh besar terhadap ilmuan-ilmuan Eropa di zaman renaissance dan sesudahnya, seperti Roger Bacon, Leonardo da vinci, John kepler, Descartes dan lain-lain. Bahkan menurut John William Draper dalam “History Of The Intelectual Deveploment Of Europe” Al-Hazen (Ibnu Al-Haytsam) merupakan orang pertama yang memperbaiki kekeliruan konsep yunani tentang penglihatan. Diantara karya-karya Ibnu Al-Haytsam yang paling fenomenal antara lain:

Ø “Maqalah Fi Istikhraj Samt al-Qiblat”, di dalamnya ia menyusun teorema kotangen seperti yang kita kenal sekarang ini.

Ø “Maqalah Fi Hayat Al- Alam”, buku ini di terjemahkan ke dalam dua bahasa Hebrew, dan juga di terjemahkan ke dalam

Ø

Ø tiga bahasa latin yang salah satu diantaranya di edit oleh J.Millas dengan judul “Las Traduciones Orientales”,sedang yang lainnya ke dalam bahasa Persia danCastilis. Buku inilah yang kemudian berpengaruh besar pada tokoh-tokoh penerusnya, misalnya pada karya-karya Ibnu Rusyd, Al-Jaghmini, Al-Kazwini dan Peurbach.

Ø “kitab Fi al-Manasit”, (kamus optika). Malahan sebuah buku Dioptic (ilmu bias sinar) yang di karang oleh Johan Keppler yaitu “Advitellionem Parapomena”, di dasarkan sepenuhnya pada karya Al-Hazen (ibnu Haytsam).

Ø “Fi al-Maraya al-Muhriqah bi as-Dawa`ir”, yang di terjemahkan oleh E.Wiedemann pada tahun 1910 M.

Ø “Maqalah Fi Daw al-Kamar”, sebuah karya mengenai cahaya, warna-warna dan gerak-gerak langit.

Ø “Fi al-Marava al-Muhriqah bi al-Kuru”,sebuah karya tentang cermin-cermin parabolik.

Ø “Fi anna al-Qura Awsa al-Asykal al-Mujasama Allati Ihatuha Mutasawiya Wa anna ad Da`ira Awsa al-Asykal al-Musattaha allati thatuha Mutasawiya”.

Ø “Fi Surat al-Kusuf” sebuah buku yang mempelajari mengenai penggunaan kamera obscura pada pengamatan gerhana-gerhana matahari, secara terperinci.

Ø “Dzawahir al-Fasaq”(tentang gejala-gejala senjakala).

Ø “Fi Kayfiyyat al-Izlal”, di terjemahkan oleh E.Wirendemann pada tahun 1970 M.

Ø “Fi Atsar alladzi Fi Al-Kamar”, di terjemahkan oleh C.Schoy Hannover pada tahun 1925 M.

Ø “Fi ad-Daw”.

Ø “Fi al-Makam”.

Ø “Fi Istikhraj Mas`alah Adadiyyah”.

Ø “Fi al-Ma`lumat”.

Ø



Ø “Fi Misahat al-Mujassam (al-Jism) al-Mukaff”.

Ø “Fi Irtita` al-Kutb”.

Ø “Liber de Crepusculis et Nubium Ascensionibus”.

& Masih banyak karya Ibnu Haitsam yang lainnya.&



2.Quthb Al-Din Al-Syirazi



Quthb Al-Din Al-Syirazi yang bernama lengkap Quthb Al-Din Mahmud Ibn Dhia Al-Din Mas`ud Al-Syirazi lahir di kota Syirazi, Persia, pada tahun 634H/1236M. Ia lahir dari keluarga dokter dan sufi yang terkenal. Ayahnya yang berasal dari Kazirun, adalah seorang guru sufi yang setia pada Syihab Al-Din Abu Hafh Umar Al-Suhrawardi sekaligus seorang dokter terkenal. Di Syiraz, Quthb Al-Din Al-Syirazi mendapat pendidikan dan pelatihan awalnya dalam bidang kedokteran serta sufisme dibawah bimbingan ayahnya sendiri. Sebagai anak-anak dia juga belajar banyak keterampilan tangan dengan keahlian khusus keramik.

Diantara “mutiara hasil gosokannya” adlah Kamal Al-Din Al-Farisi dan Al-Tahtani (wafat 766H/1364M. Yang selalu distimulir pemikirannya untuk mengkaji dan menilai secara kritis atas “Isharat”–nya teristimewa terhadap masalah-masalah yang masih di perdebatkan oleh Nasir Al-Din Al-Thusi dan Fakh Al-Din Al-Razi.

Selain itu pula dia telah total mengkaji Al-Qur`an secara integral dan menyeluruh (Holistik) dan menekankan alangkah pentingnya memahami kitab suci itu secara serius. Semua itu lalu di tuangkannya dalam bentuk buku yang berjudul “Fath al-Mannan Fi Tafsir Al-Qur`an”. Sedang dalam bukunya “ Fi Muskilat al-Qur`an”



dia membahas tentang ayat-ayat Al-Qurdan kesulitan untuk `marukunkan` ayat satu dengan ayat lainnya.

Quthb Al-Din Al-Syirazi yang berkenalan dengan “kitab Al-Manazhir” (kitab optika) karya Ibnu Al-Haytsam dalam suatu perjalanannya, menerapkan pengetahuan optis dari karya itu pada fenomena pelangi, dan beliau adalah orang pertama yang memberikan penjelasan yang benar secara kualitatif mengenai penyebab pelangi. Ilmuan yang menghasilkan banyak karya diberbagai bidang ilmu pengetahuan ini meninggal dunia di Tabriz pada 17 Ramadhan 710 H/February 1311 M.





3.Al-Farisi

Al-Farisi dikenal sebagai kader terbaik dari murid paling brilian Quthb Al-Din Al-Syirazi (634/1236-710/1311) sekaligus `pewaris` terhandal dari Nasiruddin Al-Thusi (597/1201-672/1274). Al-Farisi tercatat sebagai alumnus utama “School Of Maraghi”(sebuah lembaga iptek yang didirikan oleh Al-Thusi) dan bahkan sebagai asisten dan pengganti Al-Thusi di Tabriz.

“Tankih” merupakan karya Al-Farisi paling impresif yang membahas secara terinci dan tuntas soal-soal “optics”-nya Ibnu Al-Haytsam (354/465 H-430/1039 M). Dalam karyanya tersebut, Al-Farisi mengulangi dan mengembangkan ketelitian exsprimen Ibnu Al-Haytsam pada kamera obscura dan mengemukakan penjelasan yang bersemangat ihwal timbulnya gejala pelangi. Diilhami oleh analogi ibnu sina antara tetes air hujan dan sebuah permukaan gelas, Al-Farisi meneliti jalan sinar lampu di dalam permukaan gelas, dengan harapan bisa menentukan pembiasan sinar matahari



melalui titik hujan. Dia juga mampu memberikan penjelasan yang valid tentang tata warna pelangi primer dan sekunder. Sesuatu yang mengesankan dari karyanya, dan juga karya Ibnu Al-Haytsam, adalah pendekatannya lewat exsperimen ilmiah dengan penjabaran yang menggunakan teori matematika.

Diantara sebagian karya-karyanya yang telah di abadikan adalah:

Ø “Tadhkirat al-Ahbab” (manuskrip Koprili 941, disalin di Baghdad pada 737/1337) tentang angka-angka atau bilangan bersahabat (friendly numbers).

Ø

Ø “Asas al-Qawa’id fi Usul al-Fawa’id” (koprili 941, dandalam manuskrip-manuskrip Istanbul lainnya).

Ø “Kitab al-Basa’ir Fi ‘al-‘ilm-Manazir”sebuah karya bebas tentang optik.





4.Prof Dr. Abdussalam

Ranian dari India yang menjadi pemenang Nobel Fisika tahun 1930 M. Atas karyanya tentang pemancaran sinar yang menemukan efek Rainan. Kemudian dari Jepang ada Hideki Yukawa, yang juga dalam bidang Fisika, pada tahun 1949 karena prediksinya tentang eksistensi meson-meson. Prof Dr.Abdussalam sendiri adalah fisikawan ‘kaliber internasional’yang lahir di Pakistan pada 29 january 1926 M.



Gelar Doctor of Phylosophy (Ph.D) dalam bidang fisika teori di perolehnya dari laboratorium Cavendish Universitas Cambridge



Inggris dalam usia muda, 26 tahun. Bahkan dua tahun sebelumnya, Abdussalam sudah berhasil memenangkan Smith’s Prize di Universitas tersebut atas karya-karya ilmiahnya yang bermutu amat tinggi. Prestasi-prestasi besar yang di capainya dalam disiplin ilmu fisika membuatnya banyak menerimapenghargaan dari berbagai kalangan. Antara tahun 1957 dan 1982 M, lebih dari 18 Universitas dari berbagai negara maju dan berkembang silih berganti menganugrahi Abdussalam gelar Doctor Of Science Honoris Causa atas jasa-jasanya dalam dunia ilmu pengetahuan.



Prof Dr. Abdussalam bekerja sebagai guru besar (profesor) fisika teori di Imperial College London University sejak tahun 1957M. Dan sejak 1964 menjabat sebagai direktur International Centre For Theoritical Physic di Trieste. Sedang karya-karya ilmiahnya yang telah di terbitkan lebih dari 200 buah.













Disamping menerima hadiah nobel, Prof Dr.Abdussalam juga mendapatkan penghargaan (awards) dan keanggotaan terhormat

masyarakat akademis (Academies and Socienties). Kesemuanya berasal dari akademi-akademi, organisasi-organisasi profesi serta lembaga-lembaga ilmiah dan berbagai negara seperti yang tercantum dalam daftar di bawah ini :



a.Awards

b.Academies and Societies



















&

BAGIAN KEDUA

JILMUAN MUSLIM DI BIDANG KIMIAJ



Jabir bin hayyan

Izzuddin Al-Jaldaki

Abul Qasim Al-Majriti























1.Jabir bin Hayyan



Jabir bin Hayyan yang bernama lengkap Abu Abdullah Jabir bin Hayyan Al-Kufi Al-Sufi merupakan salah seorang yang di anggap paling pantas sebagai wakil utama alkemi (ahli kimia) Arab pada masa-masa awal perkembangannya. Sumber lain menyebutkan sebagai Abu Musa dan bukan Abu Abdullah, yang menurut Ibnu Nadim, pernah di nyatakan oleh Zakaria Ar-Razi, ia lahir pada tahun 721 M, dan meninggal dunia pada tahun 815 M. Ayahnya yang bernama Hayyan, adalah seorang ahli obat-obatan (apoteker) dari kufah yang kemudian pindah ke Toss. Nama ayahnya sering pula di hubungkan dengan intrik-intrik politik yang terjadi pada abad ke-8M. Yang pada akhirnya menyebabkan Dinasti Umayyah terguling. Dan ayah Ibnu Hayyan ikut terbunuh dalam gerakan tersebut.



Arena kehidupan Jabir bin Hayyan sendiri, melibatkan unsur-unsur legenda dan mistis. Misalnya saja dalam mengklasifikasipelbagai macam benda,yang dalam hal ini tersusun atas

Buku-buku yang berisi esei-esei, yang sistematikanya tampak agak kacau tentang praktek alkemi dengan beberapa acuan yang menunjuk pada alkemi kuno (Zosimus, Demoritus, Hermes, Agathodemon).



Buku-buku yang berupa sebuah eksposisi sistematik tentang pengajaran alkemi oleh Jabir bin Hayyan.

“kutub al-Mawazin” (“Books Of the Balances”, kitab mengenai kesetimbangan-kesetimbangan), sebuah eksposisi mengenai landasan-landasan filosofi alkomi dan ilmu-ilmu gaib.

Buku-buku yang terdiri dari naskah-naskah yang menyelidiki secara lebih menyeluruh dan lengkap masalah-masalah tertentu dari kitab “Kutub al-Mawazin”.





Prinsip fundamental dalam sains Jabir bin Hayyan adalah “Mizan” (balances, keseimbangan). Mizan dapat berarti:

Specific-gravity(sp-gr) atau “berat jenis” yang mengacu pada konsep Archimides.

Sebagai ukuran dalam suatu campuran zat (dalam alkemis).

Suatu spekulasi mengenai huruf-huruf alfabet Arab yang kemudian dikaitkan dengan empat kualitas elementer, yakni panas, dingin, basah dan kering. “Mizan al-huruf” ini juga di terapkan pada benda-benda metafisis seperti inteligensi, materi, ruang, waktu dan lain sebagainya.

Mizan juga merupakan prinsip utama metafisis, parexceilence suatu simbol monisme ilmiah dari Jabir bin Hayyan. Terakhir bahwa “Mizan” berasal dari penjelasan allegoris (ta’wil) referensi-referensi







Qur’ani mengenai penimbangan di hari pengadilan (hari kemudian).



Karya-karya Jabir bin Hayyan tidak di ragukan lagi, banyak karangan yang terkenal dikaitkan dengan “Geber rox Arabum”, (Geber adalah nama latin dari Jabir).



2.Izzuddin Al-Jaldaki



Sesungguhnya keistimewaan Izzuddin Al-Jaldaki dalam ilmu kimia nampak sekali dalam dasar-dasar yang di ciptakannya dalam

ilmu ini. Diantara dasar-dasar yang ia tetapkan di dalamnya bahwa: “” sesungguhnya zat benda-benda itu tidak beraksi kecuali dalam ukuran tertentu” sesungguhnya Al-Jaldaki adalah ilmuan yang pertama-tama memberitahukan manusia tentang bahaya menghirup gas dan uap yang ditimbulkan oleh proses dan aksi kimia, dan perlunya tindakan preventif yang cukup. Beliau menganjurkan supaya menutup hidung dengan kapas atau dengan kain. Mungkin karena teorinya itulahyang memberikan inspirasi para ilmuan sekarang untuk memakai penutup mulut (masker) di laboratorium kimia. Selanjutnya Izzuddin Al-Jaldaki pun berkata:

“ambillah tahi tembaga, garam amonia murni dan kapur (jir hay), masing-masing dalam kadar yang sama. Kemudian semuanya di tumbuk halus lalu menjadi satu, lalu di suling dalam labu gelas. Apabila telah terhenti tetesannya, bukalah



tutup tabung penyulingan dan biarkan (dinginkan) selama 24 jam. Kemudian ulangi penyulingan itu dengan memanaskan tabung gelas, maka ia akan mengeluarkan lagi tetesan yang lebih banyak dari yang pertama. Lakukanlah percobaan itu seterusnya hingga mencukupi air yang anda butuhkan. Kemudian ulangi lagi penyulingan iu dengan campuran yang baru. Saya peringatkan, jangan sekali-kali mencium baunya,dengan cara menutup hidung dengan kapas atau kain yang telah di basahi dengan minyak violet (minyak tumbuh-tumbuhan) kemudian lakukanlah penyulingan itu. Ketahuilah bahwa air sulingan itu adalah air racun, seperti racun hewan, air yang tajam, dan di sebut juga air pembakar”.

Beliau merupakan ilmuan pertama yang mampu memisahkan emas dari perak dengan proses campuran gas asam dengan cairan api “air keras” sehingga meluluhkan perak lalu emas menjadi murni. Metode ini masih digunakan sampai sekarang dalam menguji kadar campuran emas dengan perak. Ketika beliau menjelaskan sifat-sifat timah, ia mengatakan: “Timah itu adalah suatu jenis benda yang berat, cepat luluh dan terbakar dalam api, dan menimbulkan litharge (karat) dan arsanji. Karatnya kuning dan arsanjinya merah. Jika di tempa mudah halus dan pecah, mudah di cairkan dengan air asam, dan cuka anggur hingga menjadi bahan cat”.

Diantara buku-buku dalam ilmu kimia yang merupakan hasil karya Izzuddin Al-Jaldaki adalah: “Nihayatut Thalab” (akhir usaha) dan “at-Taqribu fi Asririt Thalab” (pendekatan dalam rahasia



penyusunan). Masing-masing kedua buku ini berisi seribu halaman, mengandung keterangan-keterangan terpenting dari bahan-bahan kimia, cara membuatnya, dan membersihkannya, reaksi dan hasil persenyawaannya, hasil-hasil pemisahannya, serta perubahan-perubahan yang terjadi jika ada tambahan atau pemisahan. Demikian pula cara-cara pemeliharaan bahan-bahan ini supaya tetap murni. Begitu pula segala yang dianggap sebagai dasar (pegangan) bagi orang-orang yang melakukanmpembahasan dan penyelidikan dalam bidang ilmu kimia. Selain dua buku diatas , masih banyak lagi karya ilmuan berkebangsaan Arab ini. Itulah Izzuddin Idmar bin Ali Al-Jaldaki, ilmuan muslim yang ahli dalam ilmu kimia. Ia wafat di Kairo dan di makamkan disana pada tahun 1360 M.



3.Abul Qasim Al-Majriti



Abul Qasim Al-Majriti adalah ilmuan muslim pemimpin laboratorium kimia yang terbesar di Andalusia Spanyol pada abad IX M. Diantara karya tulisnya yang terpenting ialah: “Rutbatul Hakim”(tingaktan cendekiawan). Kitab ini berisi pesan-pesan yang sangat berharga bagi mahasiswa jurusan kimia.

Di dalam muqaddimah (pengantar) buku “Rutbatul Hakim” tersebut beliau mengatakan:”setiap keinginan pasti ada motifnya, dan sesungguhnya motif yang mendorongnya menulis kitab ini adalah: bahwasanya orang-orang pada masanya bingung dalam kebodohan, mereka baca apa yang tidak mereka mengerti, mereka mengarang apa yang mereka tidak memahaminya. Cukuplah batas kebatilan



yang telah mereka capai ialah, perkiraan mereka bahwa mereka telah mencapai ilmu yang memadai dan tidak perlu lagi mereka membaca kembalikitab-kitab karangan ulama-ulama dan filosof yang merupakan sinar iman, padahal tidak boleh bagi seseorang mengaku sebagai ilmuan, sebelum ia menyelami ilmu kimia. Mahasiswa yang akan menekuni ilmu kimia, harus memenuhi persyaratan tertentu karena ia tidak mungkin sukses tanpa memenuhinya”.

Karya lain yang berhasil ia selesaikan sebagai sumbangan kepada sains dalam bidang kimia adalah:”Al-Mu’amalat”(buku tentang generasi bintang), dan “Qayat al-Hakim” (tujuan kebijaksanaan).

Kimiawan Spanyol asal Majrit (sekarang Madrid) ini merupakan orang pertama yang menyelidiki hukum kesetaraan massa dengan eksperimennya membersihkan air raksa yang berkilau dan menaruhnya kedalam sebuah tempat seperti alat dapur lalu ia panaskan diatas api kecil selama 40 hari. Ternyata air raksa itu berubah menjadi bubuk merah tanpa sedikitpun terjadi perubahan massa.

Bubuk merah itu, tentu oksida raksa. Sekalipun Al-Majriti menjadi orang pertama yang hukum kesetaraan massa, penghargaan atas karya tersebut baru di berikan 900 tahun kemudian, justru kapada seorang kimiawan Prancis, Lavoisier, untuk keberhasilannya mendemonstrasikan eksperimen yang sama. Dengan demikian, sebenarnya kimia Muslim telah lebih maju berabad-abad dari pada kimia Barat.





Meskipun beliau merupakan ilmuan yang andil dalam memainkan peranannya dalam dunia ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, tempat dan tanggal lahirnya tidak sempat di dokumentasikan oleh sejarah.salah satu sumber mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 398 H/1007 M.















&

BAGIAN KETIGA

JILMUAN MUSLIM DI BIDANG BIOLOGIJ

Ad-Damiri

Al-Jahiz

Ibnu Wafid

Abu Khayr

Ibnu Al-Bassal

Ibnu Al-Awwam

Rasyiduddin Al-Shuwary









1.Ad-Damiri

Ad-Damiri bernama lengkap Muhammad bin Musa bin Isa Kamal ad-Din ad-Damiri. Ia lahir di Kairo sekitar awal tahun 742 H/1341 M, dan meninggal pada tahun 808 H/1405 M. Ad-Damiri lahir dari sebuah keluarga yang berasal dari sebelah utara kota Damira, dekat Samanud. Ketika menjadi salah seorang anggota masyarakat Sufi di Khankah Salahiyyat, ia lalu menjalankan kehidupan asketisnya. Meski masih muda, namun demikian itulah kecenderungannya, sehingga tela menjadi kebiasaan baginya berpuasa hampir terus-menerus. Ia pun telah menunaikan haji enam kali antara tahun 762-799 H/ 1361-1397 M. Setelah menunaikan hajinya yang keenam kali beliau menetap di Kiro sampai akhir hayatnya. Ia dimakamkan di pemakaman khususkaum sufi di samping makamJami’ As-su’ada,juga seorang sufi.

Salah satu hasil karyanya yang monumental yang membuat namanya menjulang di ‘langit peradaban’ adalah ensiklopedi “Hayat al-Hayawan al-Kubra”. Buku tersebut berisi artikel-artikelsebanyak 1069 buah.



2.Al-Jahiz

Nama lengkapnya Abu Uthman Aamir bin Bahr (ibnu Mahbub) Al-Fuqayun Al-Basri Al-Jahiz lahir di Basra Irak sekitar tahun 159-160/776, dari sebuah lingkungan keluarga mawali dari Banu Kinana, asal Abyssina (Ethiopia). Ia adalah penulis prosa dan sastra yang sangat terkenal dalam sejarah sastra Arab. Ia memiliki banyak keistimewaan, sangat cerdas, berotak cemerlang, serta sangat baik dan fasih dalammengucapkan lafazd Arab yang menjadi Musykilah



bagi sastraArab di zamannya.selain itu ia juga di kenal sebagai ahli zoologi dan kedokteran hewan.



3.Ibnu Wafid

Nama lengkapnya adalah Abu Al-Mutarrif Abdur Rahman bin Muhammad Al-Lakhmi Ibnu Al-Wafid. Ia lahir pada tahun 389H/1007M. Ia seorang muslim Andalus yang terkenal sebagai ahli farmakologi, kedokteran serta dalam bidang teori-teori pertanian. Karya fenomenalnya yang berjudul “kitab Jami’ al-Thib”, oleh orang Eropa kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul “De Medicinis Universalibus et Particularibus”.

Beberapa karya yang di telurkan oleh ibnu Wafid, hanyalah tinggal sebagian yang masih dapat di jumpai, misalnya:

v “Kitab Fi al-Aswiya al-Mutrada”.

v “Kitab al-Wasad fi ath-Thibb”.

v “Majmu’ fi al-Filaha”.

v “De Balneis Semo”.





4.Abu Khayr

Dia dikenal sebagai “dokter tumbuh-tumbuhan” dan banyak mengetahui masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pertanian. Riwayat hidupnya kurang di kenal, termasuk tanggal kelahiran dan meninggalnya. Namun di perkirakan pada abad ke-12 M. Di perkirakan dia hidup semasa dengan para dokter tumbuh-tumbuhan lainnya, seperti Ibnu Wafid Al-Lakhmi, Ibnu Bassal, Ibnu



Hajjaj al-Isybili dan lain sebagainya. Yang cukup masyhur pada abad ke 5H./ke 12M.

Beliau bernama lengkap Abu Al-Khayr Al-Isybili asy-syajjar, berasal dari Seville,Spanyol (Isybilia). Kandungan penting dalam buku yang berjudul “Al-Fitaha” karangannya ini adalah:

v Pengetahuan umum tentang dunia tumbuh-tumbuhan.

v Cara penanaman yang layak dan tepat dari pepohonan, rerumputan, pepadian, biji-bijian,dan benih-benih tertentu, dan sebagainya.

v Tentang dunia hewan, misalnya burung merpati, lebah dan binatang buas.

v Tentang “Tajarib al-Alam” misalnya tanda alamat astrologis dan meteorologis.



5.Ibnu Al-Bassal

Buku yang di tulis Ibnu Bassal antara lain “Diwan al-Faha”berisi 16 bab yang di beri judul “Kitab al-Kasd Wal Bayan”. Buah penanya yang lain adalah “Kitab al-Filaha”(buku tentang pertanian). Di kota Seville sendiri Ibnu Bassal dan Ibnu Lunkuh terkrnal sebagai ‘Dwi Master’ . fakta lain mengenai riwayat hidupnya adalah bahwa Ibnu Al-Bassal pernah menjadi anggota misi diplomatik yang diutus ke Istana Al mohad dari Marrakush pada 542/1147M. Kanpium botani dan agromi ini, kendati cukup lama bermukim di Seville namun meninggal dunia di Kordoba Spanyol pada 499/1105.







6.Ibnu Al-Awwam

Beliau hidup diantara akhir paruh kedua abad ke-6/12 dan paruh pertama abad ke-7/1113,di Sevilla Spanyol. Karya besarnya berjudul “Kitab al-Filaha” (buku tentang pertanian) yang berbentuk naskah berbahasa Arab sangat Masyhur di abad-abad pertengahan. Kitab al-filaha ini juga sangat di hargai karena memang sangat berkualitas. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang merupakan naskah mendalam yang membahas taksonomi tumbuhan, tanah, teknik pertanian, metode pembiakan,irigasi,metode bercocok tanam,perkebunan dan pertamanan,agronomi,perkembangbiakan tanaman dan tanaman obat.





7.Rasyiduddin Al-Shuwary

Ahli agronomi ini mempunyai nama lengkap Mansur Ibnu Abi Fadhl Ibnu Ali Rasyiduddin al-suwary. Ia masyhursebagai ahli ilmu pengetahuan alam, ahli botani sekaligus dokter. Ilmuan tyre ini lahir pada tahun 1177 atau 1178 dan meninggal dunia pada tahun 1227 dengan usia 49 tahun.

Sejarah mencatat bahwa beliau adalah ahli botani yang menciptakan metode baru dalam menyelidiki tumbuh-tumbuhan, yang belum pernah di temukan sebelumnya. Dalam penyelidikan dan percobaannya, beliau selalu bersama seorang pelukis (juru gambar). Hal ini dimaksudkan untuk dapat melukiskan setiap tumbuhan yang di selidiki.





Sebagaimana ilmuwan lain pada umumnya, selain terkenal sebagai ahli botani, nama beliau pun masyhur dengan bidang farmasi. Hal ini dapat kita buktikandengan salah satu kitab farmasi



karangannya yang berjudul “al-Adwiyah al-Mufradah” (obat-obat pilihan /risalah tentang medis sederhana) yang uraiannya sangat teliti dan mendalam.

Dalam zaman ini, ilmu-ilmu farmasi (shaidalah), kimia dan tumbuh-tumbuhan (nabat) termasuk pertanian dimasukkan dalam kelompok ilmu kedokteran (thib). Perkembangan ilmu-ilmu yang telah di mulai sejak permulaan daulah abbasiyah ini menjadi pendorong kebangkitan Eropa.

Setelah kebangkitan Eropa, mereka mempelajari ilmu-ilmu ini dan terbukti bahwa penyusun dan peletak dasar-dasarnya tidak lain adalah kaum muslimin. Salah satu ahli yang terkenal di bidang pertanian adalah Rasyiduddin Al-Shuwary.







&

JBAGIAN KEEMPATJ

ILMUAN MUSLIM DI BIDANG GEOGRAFI

IBNU MAJID

AL-ADRISI

ABU FIDA’

AL-BALKHI

HAJJI KHALLIFA

YAQUT AL-HAMAWI

AL-ISTAKHRI

ABU UBAYD AL-BAKRI

IBNU KHURRADADHBIH

1. Ibnu Majid

Nama lengkap Ibnu Majid adalah Shihab ad-Diin Ahmad bin Majid bin Muhammad bin Amir bin Duwatk bin Yusuf bin Husayn bin Abi Malik Assa’id bin Abi ar-Raka’ib an-Najai. Ayah dan kakeknya terkenalsebagai muazin (“Master Of Navigator”) dan ahli tentang laut Merah. Dan mereka cukup banyak menulis naskah-naskah mengenai pernavigasian. Ibnu Majid memang berasal dari keluarga navigator yang amat masyhur. Tanggal lahir dan wafatnyasecara tepat tidak diketahui jelas, namun di perkirakan ia hidup sekitar pertengahan abad ke-9H/ke-15M.

Ibnu Majid juga diketahui telah mengeluarkan banyak karangan-karangan bermutu, terutama di bidang navigasi. Beliau juga dianggap berjasa sebagai pandu kapal Vasco da Gama dari Afrika ke India pada tahun 1497. Maka wajar jika ia menyebut dirinya “Singa Laut ke Empat” karena kecakapannya dalam pelayaran. Ketiga orang yang lain adalah, Muhammad Ibnu Syahdan, Sahl Ibnu Aban, dan Laits Ibnu Kahlan, yang mungkin hidup pada permulaan abad ke-12.

Sebagian karya beliau yang dapat di sebutkan adalah:

v “Kitab Al-Fawa’id fi ushul ‘ilin a-Bahr wa al-kawa’id” {sebuah karya prosa yang memuat berbagai macam subyek yang termasuk bintang-bintang yang berhubungan dengan 38 rhum/kompas, rute-rute laut dari Samudra Hindia, garis lintang sejumlah pelabuhan, dan masih banyak yang lainnya}.

v “Hawiyat al-Ikhtisar fi Usnul ‘ilm al-Bihar”.

v

v “Al-Urjuza” yang disebut “al-Mu’arrabah”, membahas tentang navigasi teluk Aden.

v “Qiblat al-Islam fi Jami’ad-Dunya”,mengulas soal arah qiblat yang tepat untuk shalat.



v “Urjuzat Barral-Arab fi Khalij Fars”, mencakup masalah navigasi sepanjang pantai Arabia dan pulau-pulaunya.



v “Urjuza Fi Kismat al-Jammaala Banat Na’asy”, yang menguraikan tentang kumpulan/perbintangan {contellation} Ursa.



Dan masih banyak karya beliau yang lainnya, tidak dapat disebutkan satu persatu.





2.Al-Idrisi

Ia bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Idrisi al-Ali bin Amrullah. Ia banyak di puji oleh ilmuan Barat sebagai ahli Geografi tanpa tanding. Salah satu karyanya, yakni “Kitab Nazhat al-Mushtaq Fi Ikhtiraq al-Afaq” (tamasya orang-orang yang rindu untuk menjelajah ufuk) oleh Ensiklopedia Prancis di anggap sebagai buku ilmiah yang autentik dan paling besar pengaruhnya di abad pertengahan. Bahkan seorang ilmuan Barat, Barone secara jujur menyatakan, “Buku geografi Al-Idrisi tiada bandingnya dengan buku geografi manapun sebelumnya dan senantiasa dijadikan sebagai rujukan oleh para





penulis sejarah dan geografi di sebagian kota-kota besar dunia kala itu”.

Secara rinci dapatdi nyatakan bahwa buku-buku Al-Idrisi telah di terjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, yakni:

I. Pada tahun 1793 di terjemahkan ke dalam bahasa Spanyol.

II. Pada tahun 1828 di terjemahkan ke dalam bahasa Jerman.

III. Pada tahun 1839 di terjemahkan ke dalam bahasa Prancis.



IV. Pada tahun 1885 di terjemahkan ke dalam bahasa Italia.

V. Pada tahun 1931 peta-peta dalam “Kitab Nazhat al-Mushtaqfi Ikhtiraq al-Afaq” dipisahkan lalu di cetak dengan berwarna dalam kertas yang baik dalam bahasa latin.

VI. Pada tahun 1951, peta tersebut dicetak dalam bahasa Arab.





3.Abu Fida`

Abu Fida` bernama lengkap Ismail bin Al-Afdal Ali bin Al-Muzaffar Mahmud bin Al-Mansur Muhammad bin Taqi ad-Din Umar bin Syahansyah bin Ayyub Al-Malik Al-Mu`ayyad Imaduddin Abu Al-Fida`. Ia dilahirkan di Damaskus pada jumadil awal 672 H./November 1273 M, sebagai anak cucu kelurga Ayyub, ayah Saladin (Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi). Abu Fida` adalah masyhur sebagai seorang ahli geografi dan ahli sejarah, serta di kenal sebagai seorang pangeran Suriah putra Malikul Afdal,saudara dari pangeran Hammah, yang kembali ke Damaskus setelah kepergiannya ke Mongol.





Pada usia 12 tahun, yakni pada tahun 684 H./1285 M., ia ikut bergabung dalam rombongan ayahnya serta saudara sepupunya Al-Muzaffar Mahmud II,pangeran Hammah, dalam suatu penyerbuan terhadap benteng St.John, serta ambil bagian dalam kampanye perlawanan terhadap penyerbu-penyerbu pada perang salib di Tripoli, Arce, dan Qalat ar-Rum. Lima tahun kemudian, yakni pada saat usianya 17 tahun, ia ikut bertempur melawan tentara-tentara salib yang menguasai Trablis. Lalu dua tahun kemudian, yakni pada saat berusia 19 tahun, ia ikut ambil bagian dalam pertempuran Akka, begitu juga tahun berikutnya turut membersihkan lingkungan yang dikuasai tentara salib di berbagai tempat. Maka pada tahun 710 H ,ia telah di angka menjadi putra mahkota yang membawahi daerah Hammah dan sekitarnya, kemudian menjadi raja pada tahun 712 H, dengan gelar Al-Malikul Muayyad (raja yang di kukuhkan).



Karya-karya Abu Fida’ antara lain,yaitu:

v “Mukhtasar Tarikh al-Basyar”, sebuah buku sejarah universal yang mencakup periode pra-islam dan sejarah islam tahun729H/1329M ke belakang. Pada bagian-bagian awalnya di dasarkan pada karya-karya Ibnu Al-Atsir. Buku tersebut merupakan salah satu sumber utama para orientalis pada abad ke 18M, melalui edisi-edisi yang dikerjakan oleh J.Gagnier dan J.J.Reiske-J.G.Chr.Adler. teks lengkapnya diterbitkan pertama kali di Istanbul dalam dua jilid, pada tahun 1286H/1869-1870 M.

v “Takwin al-Buldan”, sebuah deskripsi geografis yang dilengkapi dengan sejumlah data, dalam bentuk tabel-tabel matematika dan fisika.





Selain dua karya diatas, juga masih ada karya-karyanya yang lain: Nadzmul Hawi fi al-Fiqh as-syafi’i, Syarh al-Kifayah fi al-Nahwi, kitab al-Mawazin, Mukhtashar Lathaifus Saniyah fi Tawarikh al-Islamiah, dan lain-lain. Dalam tulisan-tulisannya, Abu Fida’ banyak membahas dan memberi penjelasan astronomis tentang sferitas bumi. Ia juga telah menemukan alat yang disebut “miqyas” yang dapat di gunakan untuk mengukur luas beberapa tempat yang berbeda-beda.





4.Al-Balkhi

Al-Balkhi yang bernama lengkap Abu Zayd Ahmad bin Sahl Al-Balkhi lahir di Shamastiyan, sebuah dusun terpuruk dekat Balkh di Khurasan pada sekitar tahun 236 H/850 M dan berpulang ke rahmatullah pada bulan Zulqaidah 322 H/ Oktober 934 M. Ayahnya adalah kepala Sekolah asal Sijistan.

Al-Balkhi mengayun langkah perdananya untuk mendalami doktrin madzhab imamiah yang merasuki jiwanya sejak kecil. Ia kemudian “bertransmigrasi” ke Irak bersama dengan serombongan kafila peziarah. Di negeri 1001 malam itu cendikiawan berwawasan internasional ini ‘mondok’ selama 8 tahun, untuk ‘nyantri’ kepada ilmuan kelas kakap; Al-Kindi; di samping melancong ke negeri-negeri tetangga dekat dan jauh. Tetapi kemudian Al-Balkhi menolak menyebrangi Jayhun/Oxus tapi justru meninggalkan Balkh menuju kota kelahiran imam Bukhari, Bukhara, tatkala menerima undangan resmi dari penguasa daerah tersebut.

Di belakang hari, astronom, astrolg, tabib spesialis, sekaligus ulama ini banyak “dihujani” puja puji sebagai ‘intelektual plus’ yang





ahli sekaligus di jalur agama dan jurusan umum. Karya-karya Al-Balkhi yang bertema keagamaan semisal “Nazm al-qur’an” (sebuah karya tentang tafsir) memperoleh sanjungan dari berbagai kalangan, khususnya oleh para pakar hukum yang memiliki otoritas tinggi.

Arus pemikiran Al-Balkhi memang dinilai tak mengikuti ‘main stream’ alias melawan arus, teristimewa karya-karya geografisnya. Meskipun begitu tak jarang ada juga segelintir orang menganggap ide-ide dan pandangan-pandangannyaagak ortodoks dan sedikit puritan, tapi dalam pandangan De Geoje karangan istakhri justru hanya merupakan elaborasi dan ‘bobotnya’ pun masih berada di bawah karya-karya Al-Balkhi. Semua itu bisa dikenali melalui kompilasi-kompilasi buah pena Al-Balkhi di tahun-tahun 318 H./930 M hingga tahun 321 H/933 M.





5.Hajji Khalifa

Nama Hajji Khalifa dikenal oleh dunia lewat karya geografinya yang monumental, yang berjudul “jihan Numa”(View of the World atau pandangan dunia). Bahkan adajuga yang menilai bahwa “Jihan Numa” merupakan sebuah buku kosmografi bergaya abad pertengahan, seperti yang disebutkan oleh Mehmet Ashik, yang pernah membuka-buka dan mempelajarinya. Buku ini mencakup kupasan tentang, misalnya sungai-sungai, lautan-lautan dan danau-danau. Buku “Jihan Numa” juga memberi gambaran mengenai daratan-daratan atau benua-benua yang pertama kali dijamah pengelana-pengelana Barat dan penjelajah-penjelajah muslim dari Afrika Utara dan Spanyol. Bahkan dalam buku tersebut



selanjutnya disenbutkan pula oleh Hajji Khalifa sejumlah kekaisaran di wilayah Ottoman (Turki Utsmaniya), di mulai dari kotamadya utama yakni Bursa, Edirno dan Konstantinopel (istanbul). Lantas di susul dengan provinsi-provinsi kerajaan yang separuh Eropa semisal Bosnia (sebuah kawasan multi-etnis mayoritas muslim yang kini telah di cabik-cabik Serbia dan sekutu-sekutunya), Rumania dan Hungaria. Bagian yang memuat semua ini adalah naskah versi Vienna, terjemahan “Rumali Und Bosna” oleh J.Von Hammer, Vienna 1812.



Diantara karya-karya ilmiahnya yang cukup fenomenal yaitu:

I. “Jihan Numa”.

II. “Tuhfat al-akhyat fil Hikam Wal Amthal wal Ash’ar”.

III. “Ilham al-Muqaddas fi fayd al-Akais”.

IV. “Kashi al-zunun an-asami’i Kutub wal Funun”.

V. “Jami’al Mutun Minjal al-Funun”.

VI. “Takarim al -Tawarikh”.

VII. “fadhlakat akwal al-Akhyar fi ‘Ilm al-Tarikh w’al akhbar”.

VIII. “Fedhlike”

IX. “Tuhfat al-Kibar Fi Asfar al –Bihar”.

X. “Rawak al-Saitana”.

XI. “Tarikh-i Firengi”.

XII. “Irshad al-Hajara Ila Tarikh al-Yunan Wa’l Rum Wa’l Nasara”.

XIII. “Sullam al-Arisul Ila Takabat Al-Fuhul”.

XIV. “Lawami al-Nur Zulumat-i Atlas Minur”.

XV. “Durer-i Muntethire Ve Ghurer-i Munthesire”.

XVI. “DusturAl-‘Amai Fi Islah al-Khalal”.

XVII. “Raim al-Rajim Bi’l Sun Wal Jun”.

XVIII. Sebuah buku Syarah dari Tafsir al-Baydhawi.



XIX. “Husn al-Hidayah”, sebuah komentar perluasan atas kitab “Muhammadiyah”nya Ali Kushei.

XX. “Mukhtasar Jami’al-Mutun”.

XXI. “Mizan al-Hakk Fi Khtiyar al-Ahakk”.

XXII. “Kanuname-i Teshrifat”,buku ini hanya diketahui melalui informasi dalam “Mizan al-Hakk”.



Dari berbagai karyanya tersebut di atas, dapat diduga betapa tekun dan seriusnya Haji Khalifa dalam mendalami rupa-rupa ilmu untuk pada gilirannya di sedekahkan kembali kepada masyarakat melalui buku-buku bacaan bermutu dengan horison pemikiran yang demikian luas. Hajji Khallifa meninggal secara mendadak pada 27 Zulhijjah 1067 bertepatan 6 Oktober 1657, dan di makamkan oleh Zeyrek jami’i (foto kuburannya sejak direnovasi terdapat dalam bukunya “Keshf al-Zunun”).
unsur-unsur kimia. Jabir bin Hayyan membaginya menjadi tiga, yakni: tubuh, nyawa, dan akal. Daftar karya-karya yang pernah di karanng oleh Jabir bin Hayyan banyak terdapat dalam “Fihrist” yang merujuk pada daftar karangan yang di buat oleh Jabir bin Hayyan sendiri, yang telah di koreksi secara menyeluruh.Kumpulan tulisan Jabir bin Hayyan tersebut terbagi dalam beberapa kumpulan yang sangat penting, yaitu:

Senin, 25 Maret 2013

mama,,,ayah,,,bahagia

MAMA,,,PAPA,,,BAHAGIA

 ma, pa, kakak pengen banget buat mama dan papa bahagia. disuatu saat nanti......
ma, pa, kakak pengen banget liat mama dan papa bahagya,,,menangis terharu dengan melihat kakak memakai toga. mama,,,papa,,, doain kakak ya,,,,????? semoga kakak betah di ulumuddin dan bisa meraih ijazah dayah dan sekolah,,,,papa,,,engkau yang slalu bekerja banting tulang hanya untuk mendapatkan uang,,,,untuk membiayai kakak sekolah di ulumuddin,,,,papa,,,kakak janji pada suatu saat nanti akan membuat papa bahagia dengan keberhasilanku,,,,
   mama yang slalu bangun pagi-pagi untuk memasakkan nasi,,,ikan dan lauk lainnya untuk sarapan pagi kami sebelum kesekolah.......
       terimakasih ma,,,pa,,,
       kakak sayang mama dan papa clama@
       di kejauhan sini kakak slalu mrindukan mu mama,,,papap